Lici
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Lici | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lici yang sudah matang. | ||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
| ||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||
Litchi chinensis Sonn. |
Catatan kaki
- ^ Ejaan baku menurut KBBI IV. Variasi ejaan lain: leci, laici, laichi, lichu
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai: |
Kategori: Buah-buahan | Sapindaceae
Di makan langsung enak, di buat es atau apapun tetep aja enak, itulah buah leci. Buahnya tidak begitu besar, tapi rasanya yang manis dan unik menciptakan kenikmatan di lidah yang beuhhh mantap. Buah leci kaya akan vitamin C dan kalium yang dapat bermanfaat untuk mencegah dan mengobati beberapa penyakit seperti batuk, luka lambung dan hipertensi. Kandungan sukrosa dan glukosanya yang cukup banyak bisa memberikan tambahan energi dalam tubuh untuk tetap fit dalam menjalani aktifitas kita sehari - hari.Leci juga merupakan sumber serat pangan yang baik, yang dapat membantu memperlancar metabolisme dalam tubuh kita.
Dengan mengkonsumsi leci secara rutin, di percaya juga dapat menghaluskan kulit. Asik bukan, sudah buahnya enak kulit kita jadi halus pula :). Baik anak - anak maupun orang dewasa sekalipun dapat mengkonsumsi buah ini, tanpa ada efek yang
merugikan. Untuk anak - anak, leci sangat baik untuk pembentukan tulang dan kerangka tubuh, karena dalam leci terkandung kalsium, magnesium dan fosfor yang sangat di butuhkan untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan tulang. Kandungan ke 3 mineral tersebut juga sangat bermanfaat bagi orang dewasa untuk memperlambat laju osteoporosis yang menjadi ancaman bagi setiap orang di usia lanjut.
Dalam sebuah penelitian di cina menemukan bahwa kandungan antioksidan dalam leci bermanfaat baik untuk mencegah pembentukan sel - sel kanker payudara, bahkan kandungan polifenolnya lebih tinggi sekitar 15 % dari buah anggur. polifenol bermanfaat baik untuk menjaga kesehatan jantung dan melindungi tubuh dari serangan kanker.
Bener - bener manis dan bermanfaat si buah leci.
Di makan langsung enak, di buat es atau apapun tetep aja enak, itulah buah leci. Buahnya tidak begitu besar, tapi rasanya yang manis dan unik menciptakan kenikmatan di lidah yang beuhhh mantap. Buah leci kaya akan vitamin C dan kalium yang dapat bermanfaat untuk mencegah dan mengobati beberapa penyakit seperti batuk, luka lambung dan hipertensi. Kandungan sukrosa dan glukosanya yang cukup banyak bisa memberikan tambahan energi dalam tubuh untuk tetap fit dalam menjalani aktifitas kita sehari - hari.Leci juga merupakan sumber serat pangan yang baik, yang dapat membantu memperlancar metabolisme dalam tubuh kita.
Dengan mengkonsumsi leci secara rutin, di percaya juga dapat menghaluskan kulit. Asik bukan, sudah buahnya enak kulit kita jadi halus pula :). Baik anak - anak maupun orang dewasa sekalipun dapat mengkonsumsi buah ini, tanpa ada efek yang
merugikan. Untuk anak - anak, leci sangat baik untuk pembentukan tulang dan kerangka tubuh, karena dalam leci terkandung kalsium, magnesium dan fosfor yang sangat di butuhkan untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan tulang. Kandungan ke 3 mineral tersebut juga sangat bermanfaat bagi orang dewasa untuk memperlambat laju osteoporosis yang menjadi ancaman bagi setiap orang di usia lanjut.
Dalam sebuah penelitian di cina menemukan bahwa kandungan antioksidan dalam leci bermanfaat baik untuk mencegah pembentukan sel - sel kanker payudara, bahkan kandungan polifenolnya lebih tinggi sekitar 15 % dari buah anggur. polifenol bermanfaat baik untuk menjaga kesehatan jantung dan melindungi tubuh dari serangan kanker.
Bener - bener manis dan bermanfaat si buah leci.
Cegah Penuaan Dini dengan Buah Leci
Selasa, 25 Januari 2011 - 18:00 wib
Leci cegah penuaan dini. (Foto: Google)
Leci mengandung sukrosa dan glukosa melimpah. Oleh karena itu, mengonsumsi buah leci pada malam hari dapat menambah cadangan energi untuk keesokan harinya. Kandungan gula yang terkandung pada leci umumnya mencapai 10-13 persen. Leci juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber), yaitu sekitar 1,3 gr per 100 gr daging buah.
“Sebenarnya banyak. Ada karbohidrat, protein, serat. Vitaminnya paling banyak vitamin C,” jelas Dr Tan Lina MS SpGK dari Instalasi Gizi RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur.
Kadar lemaknya pun sangat rendah, sekitar 5,6 persen, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi oleh semua kelompok usia, termasuk yang sedang berdiet untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan. Karena itu, tidak ada batasan berapa banyak leci yang sebaiknya dikonsumsi per hari.
Vitamin yang paling menonjol adalah vitamin C dengan kadar 71,5 mg per 100 gr daging buah. Dengan mengonsumsi 100 gr buah leci, Anda sudah dapat memenuhi lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin C dalam sehari.
“Vitamin C merupakan antioksidan alami yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah influenza dan batuk. Untuk mencegah penuaan dini, mencegah kulit keriput, dan kulit kering. Dan yang paling penting, dia mengandung polifenol untuk mencegah kanker. Antioksidan juga bagus untuk jantung. Jadi, dia merawat dinding jantung, melawan endapan, dan degenaratif,” terangnya.
Vitamin C sangat berguna untuk melawan serangan radikal bebas, penyebab penuaan dini, dan berbagai penyakit kanker. Dari studi terbaru di Sichuan University, China, diketahui bahwa kandungan antioksidan dalam leci mencegah pembentukan sel-sel kanker payudara. Itu karena kandungan vitamin C-nya sangat tinggi, yaitu sekitar 71,5 mg per 100 gr daging buah.
Sebuah penelitian di Prancis yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa leci mengandung polifenol tertinggi yang baik untuk jantung, hampir 15 persen lebih banyak dari anggur.
David Grotto RD, penulis buku 101 Food That Could Save Your Life! mengungkapkan bahwa senyawa ini juga mampu mencegah kanker karena polifenol bekerja seperti barisan pertahanan yang siap melawan setiap serangan perusak sel tubuh.
“Dan bisa mencegah stroke. Pada sebuah penelitian di Amerika, konsentrasi vitamin C yang tinggi berhubungan dengan penurunan terjadinya stroke sebesar 42 persen. Mungkin ini dari antioksidan. Dia akan memelihara kekenyalan pembuluh darah, sehingga tidak mudah pecah,” lanjutnya.
Leci juga mengandung mineral yang paling tinggi, yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium. Kalsium, fosfor, dan magnesium merupakan tiga serangkai mineral penting untuk pembentukan tulang dan kerangka tubuh yang normal. Zat ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak dalam masa pertummbuhan dan juga orang dewasa untuk menghambat laju osteoporosis. Tembaga merupakan salah satu mineral antioksidan untuk menjaga mekanisme tubuh dalam mengeliminasi radikal bebas.
Berapa porsi leci yang sebaiknya dikonsumsi dalam sehari?
“Satu cangkir untuk diet 2.000 kalori. Satu hari dengan kandungan gulanya yang tinggi. Kurang lebih 200 gr mengandung 125 kalori ¾ piring nasi. Sebaiknya mengonsumsi 1 cangkir sehari dan dibagi. Jangan sekaligus dimakan. Dibagi 4 porsi 1 cangkir itu. Per porsi sekitar 50 gr,” katanya.
Mengingat kandungan gulanya tinggi, mencapai 16,53 per 100 gr atau 1,5 sendok gula per 100 gr, buah ini tidak disarankan untuk dikonsumsi penderita diabetes. Para penderita sakit jantung dan ginjal pun tidak dianjurkan mengonsumsi buah ini karena kandungan kalium itu di bawah 3,5 mgr. Sedangkan leci itu 171 mgr. Makanya tidak dianjurkan untuk penyakit jantung dan ginjal. Malah berdebar-debar ntar,” tegasnya.
Leci jago cegah hipertensi
LECI yang manis kaya zat gizi karena mengandung kadar vitamin C dan kalium yang tinggi. Zat-zat yang ada dalam leci dapat mencegah dan mengobati aneka penyakit, antara lain batuk, luka lambung, dan hipertensi.
Buah leci (Litchi chinensis Sonn) berasal dari provinsi Kwantung dan Fukien di Cina Selatan. Pada tahun 1873 tanaman ini menyebar ke Hawaii, kemudian ke Florida, AS pada tahun 1883. Provinsi Kwantung dan Fukien di Cina terkenal sebagai produsen terbesar buah leci, diikuti oleh India dan negara-negara lainnya.Di Indonesia, tanaman leci belum begitu populer. Namun, karena memiliki cita rasa yang unik dan nilai ekonomi tinggi, tanaman ini juga telah mulai dicoba dibudidayakan di Bali (Gianyar, Tabanan, Badung) dan Cianjur.
Leci merupakan tanaman subtropis yang termasuk ke dalam famili Sapindaceae atau soapberry. Dikenal dengan beberapa istilah, seperti lichi, litchi, lichee, laichi, leechee, atau lychee. Buah leci memiliki harga jual yang tinggi, baik dalam keadaan segar maupun dalam bentuk olahan.
Padat Gula
Kandungan air pada buah leci cukup tinggi, yaitu sekitar 77 – 83 persen, kadar energinya mencapai 66 kkal per 100 gram. Sebagian besar energi berasal dari karbohidrat (gula), yaitu sebesar 59,5 kkal, sisanya dari protein dan lemak berturut-turut sebesar 2,8 kkal dan 3,7 kkal. Kandungan karbohidrat pada buah leci cukup tinggi (16,53 g per 100 g buah) yang terdiri dari berbagai jenis gula.
Leci mengandung sukrosa dan glukosa melimpah, sehingga mengonsumsi buah leci pada malam hari dapat menambah cadangan energi untuk keesokan harinya. Kandungan gula yang terkandung pada leci sangat bervariasi tergantung dari varietas, tetapi umumnya mencapai 10–13 persen. Leci juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber) yang lumayan, yaitu sekitar 1,3 g per 100 g daging buah.
Kadar lemak pada buah leci sangat rendah, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi oleh semua kelompok usia, termasuk juga bagi yang sedang berdiet untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan. Karena itu, tidak ada batasan berapa banyak leci yang sebaiknya dikonsumsi per harinya.
Vitamin C dan Kalium
Vitamin yang paling menonjol pada buah leci adalah vitamin C dengan kadar 71,5 mg per 100 gram daging buah. Dengan mengonsumsi 100 gram buah leci, sudah dapat memenuhi lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin C dalam sehari.
Vitamin C merupakan antioksidan alami yang sangat berguna untuk melawan serangan radikal bebas, penyebab penuaan dini, dan berbagai penyakit kanker. Berdasarkan keyakinan tersebut, dewasa ini vitamin C banyak ditambahkan ke dalam berbagai produk pangan olahan.
Mineral yang menonjol pada buah leci adalah potasium 171 mg, fosfor 31 mg, magnesium 10 mg, dan kalsium 5 mg. Walaupun dengan kadar yang rendah, leci juga mengandung zat besi, seng, tembaga, natrium, selenium, serta mineral lainnya.
Kalsium, fosfor, dan magnesium merupakan tiga serangkai mineral penting untuk pembentukan tulang dan kerangka tubuh yang normal, sehingga sangat dibutuhkan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan juga oleh orang dewasa untuk menghambat laju osteoporosis.
Tembaga merupakan salah satu mineral antioksidan. Kekurangan mineral ini dapat menggangu mekanisme normal tubuh dalam mengeliminasi keberadaan radikal bebas yang senantiasa terbentuk di dalam tubuh.
Mineral tembaga (Cu) dapat membentuk kompleks dengan sistem enzim antioksidan Superoksida Dismutase (SOD) yang berperan dalam menetralisasi radikal superoksida.
Hal yang sangat menarik perhatian dari komposisi mineral leci adalah perbandingan antara potasium (K) dan sodium (Na) yang sangat tinggi, yaitu 171:1. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena makanan olahan yang kita konsumsi sehari-hari umumnya mengandung Na tinggi, tetapi sangat rendah K. Hal tersebutlah yang menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penderita hipertensi di Indonesia.
Kalium (disebut juga sebagai potasium) sangat berperan penting dalam meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Dengan demikian, patut disayangkan jika proses pengolahan pangan seringkali menyebabkan rendahnya rasio kalium terhadap natrium, akibat pemakaian garam dapur dan MSG (penyedap rasa) yang berlebihan.
Konsumsi bahan pangan yang tinggi K diharapkan dapat mengimbangi tingginya Na akibat konsumsi makanan yang banyak mengandung MSG dan garam. Rasio Na dan K dalam makanan sehari-hari yang sangat dianjurkan adalah 1:1. Komposisi gizi secara lengkap dari buah leci dapat dilihat pada Tabel 1.
Kadar asam pada buah leci mencapai 0,20–0,64 persen. Jenis asam paling dominan adalah asam malat yang mencapai 80 persen, sedangkan 20 persen sisanya terdiri dari asam sitrat, suksinat, levulinat, fosfat, glutarat, malonat, dan asam laktat. Kombinasi gula dan berbagai jenis asam tersebut menyebabkan leci memiliki cita rasa yang manis dan menyegarkan.
Obati Batuk dan Luka Lambung
Dalam sejarah pengobatan, buah leci dipercaya dapat mengobati batuk serta memiliki efek yang menguntungkan untuk menyembuhkan gastralgia, tumor, dan pembesaran kelenjar.
Telah dilaporkan bahwa pemberian leci segar di Florida, dapat menyembuhkan luka lambung, sehingga penderita yang sebelumnya merasa terganggu dapat kembali menikmati makanan dengan enak. Penyebab pasti dari hal tersebut belum diketahui secara ilmiah.
Seperti halnya buah lengkeng dan aprikot, buah leci juga tergolong ke dalam buah yang bersifat panas (karena kebanyakan matang di hawa dingin), sehingga sangat cocok dikonsumsi kelompok orang yang badannya lemah dingin.
Energi vital dan limpa mereka kebanyakan lemah, metabolisme dasarnya rendah, tubuhnya kurang menghasilkan energi, kaki dan tangannya juga terasa dingin di hari-hari yang panas sekalipun. Wajah mereka lebih putih daripada orang biasa, dan jarang merasa haus, serta tidak suka mengonsumsi makanan dingin. Buah-buahan yang bersifat panas sangat bermanfaat bagi mereka.
sumber : Prof. DR. Made Astawan dan http://kompas.co.id/read/xml/2008/11/26/08485042/leci.si.pencegah.hipertensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar